Translate

Monday, January 23, 2017

Bintik Merah Setelah Demam

ANAKKU DEMAM.....
sudah reda demam nya.. eh kok muncul bintil Merah2 di seluruh tubuhnya ya?
Apa ini DBD? atau Campak? bahayakah?

pertanyaan tersebut sedang menghantuiku dalam beberapa hari terakhir,, ceritanya si Baby M demam (dia lemes gitu) sejak Kamis pagi, hari jumat sore sudah dibawa ke DSA dan hasilnya ada sedikit radang di tenggorokannya. dapat obat dasi DSA langganan (obat nya ga harus habis) kalau demam turun boleh berhenti minum obatnya) sudah minum obat 2x eh demam sudah berangsur turun....

Masalah baru muncul ketika demam sudah turun, si Baby M sudah kembali ceria seperti biasa.. tp di bagian perut, punggung, dan beberapa di wajah muncul bintik2 merah.. seperti alergi (merahnya seperti kalau mama habis makan Unggas/ ikan teri). panic lah si mama ini... sempet mau contak DSA lagi via sms (karena kebetulan ini hari minggu dan sudah sore) ketakutan kalau ini Demam Berdarah Dengue (BDB) atau Campak/ Rubella atau apalah itu nama2 penyakit.. udah panic se panic2nya...

di sisi lain suami yang lebih berfikir logis langsung googling buat cari informasi, daripada kita panic sendiri ga dapat hasil..hehehe... (kebiasaan wanita) sambil tunggu jawaban sms dari DSA. ada beberapa artikel yang bahas soal bintik merah setelah demam... ini penjabarannya :

Apa Itu Roseola infantum?


Bercak merah mirip bunga mawar ini sama sekali tak membuat indah kulit bayi.

Roseola infantum. Nama cantik seperti bunga mawar ini adalah penyakit infeksi pada bayi yang gejalanya antara lain timbul bercak-bercak kemerahan di kulit seperti bunga mawar (sehingga disebut roseola). Infeksi ini kebanyakan diderita bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun (infant). Namun, angka kejadian paling tinggi ditemukan pada bayi umur 6-12 bulan. Penyakit ini dikenal juga dengan nama exanthem subitum.

Ulah virus. Virus herpes tipe 6 (HHV-6) dan 7 (HHV-7) adalah biang keladi penyakit ini. Lebih dari 75% roseola infantum di Indonesia disebabkan virus herpes tipe 6 (HHV-6). Penularan penyakit ini biasanya akibat terkena percikan ludah penderita. Misalnya, tertular dari bayi lainnya ketika Anda membawa bayi periksa kesehatan rutin atau imunisasi di dokter. Bayi yang mungkin menularkan penyakit ini belum tentu menunjukkan gejala. Sebaliknya, bayi yang tertular akan menunjukkan gejala-gejala berikut.
  • Demam antara 39–40°C selama 3 hari. Bila ada riwayat kejang dalam keluarga, demam dapat disertai kejang. Bayi seringkali terlihat lemah tidak bertenaga, rewel, dan cepat mengantuk.
  • Ruam kemerahan muncul setelah demam turun. Ruam bisa muncul di seluruh tubuh, atau hanya pada bagian tertentu seperti sekitar wajah, leher dan dada. Bila bercak tersebut ditekan, akan terlihat bekas seperti halo (berbentuk bulat berwarna putih seperti awan). Ruam ini tidak berubah menjadi bernanah atau timbul cairan, dan tidak gatal. Mata bayi biasanya berair dan terlihat kemerahan, bibir pecah-pecah. Umumnya, bercak akan berubah warna menjadi hitam kecokelatan, hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.
  • Lainnya: diare, batuk, pilek dan radang tenggorokan.
  • Komplikasi. Selain kejang, komplikasi lain yang mungkin timbul –meski sangat jarang terjadi– adalah pembengkakan kelenjar limfa di leher dan radang selaput otak (meningitis). Selain itu, dapat pula terjadi komplikasi yang berat seperti radang paru (pneumonia), yang dapat berakibat fatal.
Bedanya dengan campak. Ruam pada roseola infant timbul setelah demam anak turun, sementara pada campak muncul pada saat demam sedang tinggi.

Atasi dengan:
  • Turunkan demamnya. Beri obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti asetominofen dan ibuprofen, baik dalam bentuk obat tetes atau sirup. Jangan gunakan aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu timbulnya sindroma Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).
  • Kompres si kecil. Gunakan handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat. Tidak disarankan mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol. Juga, jangan memandikan si kecil dengan air dingin.
  • Beri banyak cairan, untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat. Cairan yang diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam, cairan elektrolit (oralit) atau kaldu.
  • Bawa ke dokter atau rumah sakit, bila si kecil kejang, kesadarannya menurun, sesak napas, atau tidak mau makan dan minum.
  • Masa inkubasi penyakit ini rata-rata 5–15 hari, dan umumnya akan sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu.
Roseola infantum sering disebut sebagai penyakit ke-6 atau sixth disease. Sebab, gejalanya yang berupa bercak kemerahan pada kulit, mirip dengan lima jenis penyakit lainnya. Urutan lima jenis penyakit yang memiliki gejala serupa itu adalah campak (penyakit 1), penyakit Dukes (penyakit 2), campak Jerman (penyakit 3), penyakit Scarlet (penyakit 4), dan eritrema infeksiosum (penyakit 5). Dari kelima jenis penyakit tersebut, roseola infantum kerap salah didiagnosa dan dianggap penyakit campak Jerman.


sekian penjelasannya, semoga Baby M cepat sembuh dan  artikel diatas bermanfaat.

jangan lupa follow & subscribe
IG : @mrsneene
youtube : Baby S &M youtube chanel

da banyak penyebab kenapa muncul bintik merah pada kulit bayi setelah demam, salah satu yang paling sering adalah roseola infantum, atau dikenal juga dengan Three-day-fever, karena memang ciri khas dari penyakit ini adalah munculnya ruam atau bintik-bintik setelah bayi mengalamai demam kurang lebih 3 hari. Apa itu roseola infantum? Roseola infantum adalah penyakit infeksi virus yang cukup ringan dan umum terjadi yang biasanya menyerang bayi atau anak-anak usia antara 6 bulan sampai 3 tahun. Ini disebabkan oleh sauatu jenis virus herpes, meskipun bukan tipe yang menular secara seksual. (Baca: Jenis-jenis Penyakit Herpes) Pada awal mula serangan, bayi akan mengalami demam yang tiba-tiba tinggi. Demam biasanya berlangsung tiga sampai lima hari dan mungkin berakhir tiba-tiba, diikuti oleh adanya ruam atau bintik-bintik merah pada kulit bayi setelah demam reda. Ruam bisa berlangsung selama berhari-hari atau hanya beberapa jam. Ruam berwarna merah muda dan bisa berupa bintik-bintik datar kecil atau menonjol. Ruam ini tidak gatal atau tidak nyaman, dan kontak dengan ruam itu sendiri tidak menyebarkan penyakit. Biasanya muncul pertama kali pada dada dan leher, tetapi dapat meluas ke lengan, kaki, dan wajah.
Bersumber dari: Bintik Merah pada Kulit Bayi Setelah Demam | Mediskus
Ada banyak penyebab kenapa muncul bintik merah pada kulit bayi setelah demam, salah satu yang paling sering adalah roseola infantum, atau dikenal juga dengan Three-day-fever, karena memang ciri khas dari penyakit ini adalah munculnya ruam atau bintik-bintik setelah bayi mengalamai demam kurang lebih 3 hari. Apa itu roseola infantum? Roseola infantum adalah penyakit infeksi virus yang cukup ringan dan umum terjadi yang biasanya menyerang bayi atau anak-anak usia antara 6 bulan sampai 3 tahun. Ini disebabkan oleh sauatu jenis virus herpes, meskipun bukan tipe yang menular secara seksual. (Baca: Jenis-jenis Penyakit Herpes) Pada awal mula serangan, bayi akan mengalami demam yang tiba-tiba tinggi. Demam biasanya berlangsung tiga sampai lima hari dan mungkin berakhir tiba-tiba, diikuti oleh adanya ruam atau bintik-bintik merah pada kulit bayi setelah demam reda. Ruam bisa berlangsung selama berhari-hari atau hanya beberapa jam. Ruam berwarna merah muda dan bisa berupa bintik-bintik datar kecil atau menonjol. Ruam ini tidak gatal atau tidak nyaman, dan kontak dengan ruam itu sendiri tidak menyebarkan penyakit. Biasanya muncul pertama kali pada dada dan leher, tetapi dapat meluas ke lengan, kaki, dan wajah. bintik merah setelah demam Pada saat bintik-bintik muncul di kulit bayi, dia sudah tampak sehat seolah tidak terjadi masalah apa-apa. Tetapi memang demikian, orang tua tak perlu khawatir karena dalam hitungan hari bintik merah akan menghilang dan tak ada lagi yang perlu dirisaukan. Apa penyebab bintik merah setelah demam lainnya? bagaimana membedakannya? Sangat penting bagi orang tua untuk mengamati setiap gejala khas pada penyakit yang sedang terjadi pada anak, termasuk masalah yang satu ini. Memang tidak hanya roseola infantum yang menyebabkan ruam yang berkaitan dengan demam, karena ada penyakit lain seperti campak (morbili), campak jerman (rubella), atau bahkan demam berdarah yang berbahaya. Berikut yang perlu diperhatikan untuk membedakannya terutama dengan campak: Roseola infantum tidak dimulai dengan gejala flu (batuk-pilek) yang ini terjadi pada penyakit campak (morbili). Pada awalnya Roseola infantum hanya ada suhu tinggi. Pada campak, suhu tubuh bayi akan tinggi lagi ketika ruam muncul. Sedangkan pada roseola infantum suhu tubuh benar-benar turun ke normal (sudah tidak demam) ketika ruam bintik merah muncul. Ruam khas dimulai pada tubuh dan jarang muncul di wajah. Sedangkan pada campak dan Campak Jerman ruam pertama kali muncul pada wajah. Bintik merah pada demam berdarah dengue atau yang disebut petekie terjadi karena perembesan kapiler darah sehingga darah bocor dan keluar ke kulit. Bintik merah pada demam berdarah memiliki karakteristik yang khas. Ciri bintik merah demam berdarah yaitu ketika kulit di sekitar bintik merah tersebut diregangkan maka bintik merah akan tetap ada atau tidak menghilang. Selangkapya baca di Benarkah ini Bintik Merah Demam Berdarah? Pada saat anak mengalami demam, penting sekali untuk memberinya banyak cairan dan membuatnya nyaman, ikuti juga petunjuk menurunkan demam pada anak dan petunjuk penggunaan obat demam paracetamol. Demikian pemaparan yang dapat kami sampaikan, konsultasikan dengan dokter untuk setiap kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan anak. Salam sehat selalu.
Bersumber dari: Bintik Merah pada Kulit Bayi Setelah Demam | Mediskus

No comments:

Post a Comment